Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Jumat, 30 Agustus 2013

INDONESIA




Perekonomian Indonesia saat ini benar-benar dalam posisi  baik. Tak tanggung-tanggung posisi ke-15 dunia disambar olehnya. Dengan kondisi pertumbuhan perekonomian Indonesia yang menyentuh 6%, diperkirakan pendapatan Indonesia yang pada saat ini 1 triliun dolar diperkirakan meningkat sampai menyentuh 60 triliun
dolar dalam 10 tahun kedepan.
Semakin menghangatnya atmosfer investasi di Indonesia berperan penting dalam membantu peningkata perekonomian bangsa. Beberapa tahun terakhir, pemerataan investasi mulai menampakkan tunasnya. Hampir 50% investasi saat ini berkedudukan di luar jawa, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya dimana sebagian besar investasi berada didalam pulau jawa.
Berbagai usaha untuk pemerataan ekonomi juga tak kalah gencarnya dilaksanakan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Terbukti dengan dilaksanakannya berbagai pembangunan infrastrukrur yang diperuntukkan untuk membantu pertumbuhan perekonomian didaerah terpencil. Walaupun usaha pemerataan belum bisa terlaksana sepenuhnya dikarenakan berbagai kondisi, baik alam maupun pendanaan.
Namun apakah kondisi ini akan terus berlanjut? Apakah perekonomian Indonesia akan tetap baik?
Pasar bebas asean yang akan direalisasikan pada tahun 2020 menjadi sebuah tantangan bagi bangsa ini. Membaik atau memburuknya kondisi perekonomian Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh kesiapan kita dalam menghadapi pasar bebas tersebut. Dengan begitu besarnya pasar yang kita miliki membuat kita berada dalam sebuah persimpangan antara kemajuan dan kebobrokan. Apabila kita mampu untuk menguasai pasar maka perkembangan perekonomian kita akan meningkat tajam, sementara apabila kita tidak mampu untuk bersaing, lorong kebobrokan sudah menunggu.
Tuntutan akan kuatnya bangsa ini di bidang ekonomi, politik, dan teknologi kian menguat. Dibutuhkan sosok pemimpin yang mampu mempertahan kestabilan ekonomi dalam berbagai gejolak ekonomi dunia. Yang mampu memaksimalkan potensi luarbiasa bangsa ini. Betapa tidak, tiga per empat dari wilayah Indonesia adalah lautan, dengan ribuan pulau-pulau kecil dan 5 pulau besar. Sumper daya alam melimpah. Dan jumlah penduduk yang saat ini mencapai 400 juta jiwa menjadikan Indonesia kaya akan tenaga kerja.
namun, entah apa salah negeri ini? Begitu banyaknya kekayaan alam di Indonesia, dari migas di riau dan Kalimantan, timah di Bangka Belitung, sampai emas di irian jaya. kita ibarat ayam mati dalam lumbung padi. 20.8 juta jiwa di Indonesia hidup dibawah garis kemiskinan, ribuan desa di pelosok-pelosok daerah belum dapat menikmati terangnya lampu neon, dan pendidikan yang kurang memadai di pedalaman sana.
Indonesia butuh perubahan, Indonesia butuh pemimpin tangguh yang akan membawa perubahan bagi bangsa ini. Yang akan memimpin Indonesia mengelola sumber daya alamnya sendiri, bukan orang asing. Yang akan mempergunakan 400 juta jiwa yang memiliki potensi tak terbatas. Kepada siapakan beban berat ini akan diberikan?
Beban berat itupun ditangguhkan kepada para generasi muda Indonesia, generasi yang akan membahu mengangkat Indonesia. Generasi yang mampu menciptakan iklim ekonomi stabil, generasi yang mampu bersaing dengan Negara asing, yang akan menjadi ujung tombak Indonesia dalam pertempuran pasar bebas 2020 mendatang. dan kelak membawa Indonesia kearah yang lebih baik.
moral, nasionalisme, dan kebudayaan bangsa menjadi salah satu titik berat pendidikan bangsa. Karena Indonesia butuh pemimpin yang mengerti apa yang dibutuhkan Negara ini, apa yang dibutuhkan rakyat, bukan apa yang dibutuhkan oleh diri pribadi. Pemimpin Indonesia adalah pemimpin yang menjunjung tinggi kebudayaan, karena kebudayaan adalah jati diri bangsa. Indonesia akan berjuang dan menang dengan jati diri sendiri, bukan jati diri Negara asing.
Selain itu pendidikan leadership, entrepreneur, dan teknologi juga gencar-gencarnya diberikan kepada para generasi muda Indonesia oleh berbagai instansi baik instansi pemerintahan maupun instansi swasta dengan harapan terbentuknya sosok pemimpin cerdas dan berjiwa pengusaha serta mampu berfikir kritis, kreatif, dan konstruktif. Dengan harapan nantinya generasi inilah yang akan mengelola sumber daya alam Indonesia, bukan lagi sebagai pengimpor barang jadi yang bahan baku berasal dari Indonesia, melainkan mampu untuk menjadikan barang jadi sendiri. Diharapkan nantinya generasi inilah yang akan menyediakan kebutuhan dalam negeri. Tak perlu mengimpor lagi. Negara ini akan menjadi Negara yang mandiri.





0 komentar:

Posting Komentar